sumber gambar
Quote:
Properti Diskon - - Tak sedikit orang gagal mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) karena melakukan beberapa kesalahan akibat ketidaktahuannya. Setidaknya ada tujuh kesalahan kerap terjadi dalam pengajuan KPR.
Agar kesalahan tersebut tidak terjadi pada Anda saat mengajukan kredit pemilikan rumah, beberapa uraian berikut ini bisa Anda simak:
- Rata-rata pemohon KPR hanya mengajukan pinjaman ke satu bank saja.
Ketika bank tidak menyetujui, maka kemungkinan pemohon akan sedih dan
stres. Anjurannya ialah ajukan kredit minimal ke empat bank sekaligus.
Hal ini akan berguna ketika salah satu bank menolak, masih ada
kemungkinan di tiga bank lainnya. Selain itu, mengajukan permohonan ke
banyak bank menunjukkan bahwa Anda serius ingin meminjam uang dengan
cepat.
- Secara psikologis, orang takut berhutang
atau ingin meminjam uang dengan nilai paling kecil dengan waktu paling
pendek. Sebenarnya, jika dihitung kembali, jangka waktu pengembalian
uang lebih panjang akan meringankan pemohon kredit karena harga
properti dipastikan akan terus naik, sedangkan biaya cicilan tidak
berubah.
- Biasanya, orang meminjam uang ketika dalam kondisi tidak memiliki uang.
Orang menganggap jika berutang akan membuat usaha menurun, sehingga
baru berhutang setelah usahanya jatuh. Sialnya, bank hanya memberikan
pinjaman kepada orang yang memiliki uang. Hal itu karena orang tersebut
tentu bisa membayar cicilan hutangnya.
- Biasanya, orang menabung setelah dikurangi pengeluaran
sehingga tabungan bergantung dari besaran pengeluaran yang berbeda-beda
per bulannya. Langkah ini kurang tepat, karena bank melihat nilai cash
yang dihasilkan setiap bulannya, bukan melihat jumlah pengeluaran kita.
Dengan terus melakukan kebiasaan tersebut, maka akan mengurangi
penilaian bank terhadap diri Anda sendiri.
- Anda mungkin menganggap membayar tunai lebih baik
daripada berhutang. Ketika tabungan cukup baru membeli rumah. Ini tidak
sepenuhnya salah. Namun, ketika tabungan sudah dirasa cukup, sementara
harga properti terus naik, akhirnya tetap tidak bisa terbeli.
- Kadang orang menganggap, bahwa bank sebagai "musuh", bukan partner.
Alhasil, orang akan berkutat pada keyakinan bahwa bank sebagai
organisasi jahat atau rentenir, dan stigma buruk lainnya. Stigma
negatif ini tidak baik diteruskan bila akhirnya Anda harus berhutang
kepada bank.
- Kesalahan terakhir adalah Anda menganggap meminjam uang di bank harus memiliki koneksi atau orang yang dikenal. Padahal, bank memiliki mekanisme yang terbuka luas dan umum bagi siapa saja.
No comments:
Post a Comment